Ulasan Album "Night Palace" Oleh Mount Eerie: Sebuah Perjalanan Emosi Yang Kompleks

Mengurai Nostalgia dan Kesedihan di Balik Musik "Night Palace"

Sampul Album 'Night Palace' oleh Mount Eerie

Oke, siap! Aku akan coba rangkum semua tentang Night Palace, album terbaru dari Phil Elverum, si maestro indie-rock di balik Mount Eerie, dengan gaya yang lebih santai dan kayak lagi ngobrol sama teman.

Jujur aja, pas pertama kali dengerin album ini, aku kayak ngerasa di-roller coaster emosi. Musiknya berat, kayak ngegambarin memori masa lalu yang menempel erat. Salah satu liriknya yang langsung nyangkut di kepala aku, "You were singing at twilight/With your fingers moving/And I’d heard the same song in a dream,". Itu ngingetin aku tentang nostalgia, bagaimana memory bisa nyatu banget sama musik. Kayak ada benang merah yang gak keliatan, menghubungkan kita ke masa lalu.

"Night Palace": Sebuah Penjelajahan Musik yang Mendalam dan Memikat

Album Night Palace panjang banget, hampir satu jam setengah. Musiknya bener-bener menyentuh hati dan bikin mikir dalam. Kalo diliat dari musiknya, dia ngambil banyak influence dari My Bloody Valentine. Aku suka banget caranya Elverum memadukan noise sama melodi, jadi kaya musik yang terfragmentasi tapi tetap ngena. Terus, kalo liriknya menyerupai album Low dan Alan Sparhawk di album solo terbarunya, Double Negative. Mereka semua, termasuk Phil, mengalami duka mendalam, kayak kehilangan orang terkasih.

Tahun 2015, Elverum juga ngalamin duka yang sama kayak mereka, pas istrinya, Geneveive, meninggal karena kanker pankreas. Keadaan yang miris, apalagi baru ngelahirin anak pertama dan masih di usia 30an. Nah, Night Palace ini seolah-olah jadi semacam proses penyembuhan yang dibungkus dalam musik. Liriknya kayak ngebaca kalimat tentang remembering dan forgetting –– melambangkan bagaimana waktu bisa membuat ingatan jadi kabur.

Menggali Kedalaman Emosi di "Night Palace": Ketenangan dan Ketakutan Bersatu

Walaupun berat, Night Palace punya beberapa track yang penuh dengan ketenangan. Kayak di lagu “I Saw Another Bird”, Elverum menyinggung tema tentang burung. Pas lagi masa lockdown, banyak orang jadi punya waktu buat ngeliatin burung-burung di sekitarnya. Trus ada “Writing Poems” yang punya vibes kayak di album The Microphones – The Glow Pt. 2. Anehnya, musik ini seakan menggugah semangat banyak musisi, kayak mendiang Lil Peep yang nge-sampling lagunya. Album ini juga ngeliatin gaya musik Pacific Northwest animism yang unik.

Tapi jangan salah, Night Palace bukan cuma soal kenangan manis. Di album ini, ada rasa ketakutan dan keputusasaan juga. "Swallowed Alive", lagunya cuma sebentar, tapi penuh dengan suara jeritan yang mengagetkan. Terus ada “Non-Metaphorical Decolonization" yang ngebahas tentang penjajahan. Cukup menarik karena Elverum nyoba ngobrolin soal dekolonisasi secara realistis tanpa metafora yang berlebihan.

Perjalanan Mental yang Kompleks di "Night Palace"

Selesai dengerin album ini, rasanya kayak ngelakuin perjalanan mental yang kompleks. Albumnya punya banyak layer, ada kesedihan, ada harapan, ada pengakuan soal ketakutan dan privilege. Kalo boleh dibilang, album ini kaya 'penghidupan kembali' memori masa lalu dan masa kini yang rumit. Bagusnya, album ini mampu menyentuh sisi-sisi penting dari kehidupan.

Di bagian terakhir, di lagu "Demolition", Elverum menampilkan suara gitar yang nyaris kosong. Kayak ada cerita jatuh ke dalam kesedihan yang dialami banyak orang di dunia saat ini. Cukup beratnya ya, tapi dia juga nyebutin tentang retreat meditasi yang ngasih sedikit ketenangan.

Memahami Kompleksitas "Night Palace": Sebuah Perjalanan Intropeksi

Oke, mungkin banyak yang ngerasa albumnya ini agak berat dan ngeluh, "Aduh, telingaku ngilu." Bener juga sih, kadang kita harus fokus banget untuk nyimak suara gitarnya, dan gak semudah ngalirnya pop song. Tapi, gimana kata bijak: "If you put your mind to it, anything is possible", he he.

Coba deh, luangkan waktu buat ngerasa semua emosinya satu-satu. Album ini kayak journey menarik. Mungkin ada saat lu bakalan kebawa terharu sampe air mata ngerembes. Sambil dengerin lagunya, lu juga bisa belajar bagaimana menyikapi kesedihan dengan caranya masing-masing. Yang penting lu mencoba memahami semua emosi yang ada di dalam diri, dan bukannya ngebiarin dia stuck di sana. Oke, segitu dulu ceritanya.

Posting Komentar untuk "Ulasan Album "Night Palace" Oleh Mount Eerie: Sebuah Perjalanan Emosi Yang Kompleks"