Bagaimana Menghadapi Kekecewaan Dan Bergerak Maju Setelah Kekalahan Pemilihan Umum
Ketika Politik Berasa Seperti Reality Show

Oke, siap! Siap menerjemahkan artikel tentang kekecewaan dan bagaimana harus maju setelah kekalahan pemilihan umum, seperti yang dialami oleh banyak dari kita di masa yang penuh gejolak ini. Hmmm, sejujurnya aku pribadi merasakan rasa frustasi yang sama setelah membaca berita beberapa minggu terakhir ini, ngerti kan? Gimana nggak, banyak yang lagi nyebutin tentang apa artinya bagi Amerika (atau lebih tepatnya, dunia) ketika politik semakin menyerupai reality show... aneh banget!
Menerima Realita Politik: “Well, it is what it is”
Penulis ini, dengan semua pengalamannya selama 24 tahun berkarya, secara nggak langsung ngasih kita satu gambaran yang nyata tentang politik: dunia politik sekarang, apalagi setelah pandemi, dipenuhi dengan emosi, rasa tidak percaya, dan semacam kebingungan tentang apa artinya "hidup normal" di zaman sekarang. Kayak pas lagi ngecek timeline Instagram dan berasa semua postingan adalah sebuah “satire” yang gelap dan terkadang sampai menguras tenaga mental. Ngomongin tentang satire, pernah ada momen pas aku baru nge-post tulisan yang cukup kritis dan tiba-tiba dihujat orang karena gaya bahasa yang aku pake terlalu blak-blakan!
Pentingnya Bahasa dan Ekspresi Diri
Sekarang aku sadar, cara kita ngungkapin pendapat sangat penting, apalagi dalam ranah publik. Gak semua orang suka humor sarkas, dan ya, memang penting untuk pake bahasa yang lebih “formal” ketika sedang membahas topik sensitif, terutama dalam lingkungan yang penuh opini, di mana emosi dan informasi sulit dipisahkan. Dan sekarang kembali ke artikel, penulis menekankan kalau masa ini bukan tentang kekalahan satu pihak atau "salah" dari satu kelompok tertentu. Yang dia coba gambarkan, dengan bahasanya yang sederhana dan bisa dipahami siapa aja, adalah pentingnya melangkah ke depan setelah rasa "shock" yang muncul karena sebuah kekalahan politik. Kayak kita harus menerima kenyataan pahit ini, bahwa “well, it is what it is” - kita harus bisa memahami situasi yang sedang kita alami, seperti di dunia politik sekarang.
Menata Ulang Ekspektasi dan Bergerak Maju
Memang ada banyak pertanyaan besar yang muncul dan banyak pembahasan yang lebih detail perlu didalami, tentang misalnya apa yang akan terjadi di masa depan, bagaimana caranya menjernihkan informasi di internet, serta mengimbangi tren populisme dengan upaya penyadaran masyarakat. Tapi menurut penulis ini, satu poin yang harus digaris bawahi adalah kita semua perlu "menata ulang" ekspektasi. Kita tidak bisa menyamakan proses politik dengan “hitungan menang kalah” saja, bukan kayak game di smartphone yang langsung ngasih reward begitu kita level up! Tapi justru yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana “mengembalikan rasa percaya diri dan melangkah maju sebagai kelompok”, di saat kita hidup di dalam situasi politik yang volatile, serta memikirkan langkah apa yang bisa kita lakukan sebagai “warga” yang baik dalam lingkungan ini.
Pelajaran Berharga dari Artikel: Memahami Proses dan Bersikap Kritis
Tapi aku harus jujur sih, walau ada banyak point bagus yang disampaikan, jujur aku sendiri rada kecewa, ya. Aku sendiri berharap ada beberapa langkah praktis yang bisa langsung kita pake di keseharian. Eh, wait, ternyata memang ada! Secara enggak langsung, si penulis menyoroti bahwa:
- Kita harus “menghargai proses”, bahwa dunia ini enggak akan selalu berjalan mulus sesuai rencana. Kita semua pernah gagal, mungkin juga pernah berteriak frustrasi, karena rasanya "dibohongi". Dan wajar kalau emosi ini muncul, seperti penulis ini sampaikan: “we’re entitled to our primal screams and outrage and being done with all of it.” Gak ada yang salah, memang, dan ini bagian dari proses manusia itu sendiri!
- Harus selalu aware dan bersikap kritis. Yang dimaksud bukan dengan menyebarkan hoax, lho! Lebih kepada memahami bahwa media sosial dan budaya selebritas punya peran yang besar, yang bahkan merembes masuk ke ranah politik. Jangan terlalu gampang terpancing berita, luangkan waktu untuk memilah dan menyaring, apalagi kalau yang dibagikan oleh akun yang kontennya sekilas terlihat aneh dan gak “terpercaya”. Aku juga pernah kena, loh. Sampe nge-post tulisan yang salah, padahal gara-gara salah ngasih sumber! Dan untungnya ada temen-temen yang kasih masukan dan kritik yang membangun, hehehe...
Makanya, di era di mana media sosial berkembang super cepat, belajar jadi critical reader itu penting! Ini jadi pesan yang sangat tersirat di artikel ini. Penulis nyadar kita gak bisa menentang “tren politik" ala reality show yang lagi naik daun, tapi kita bisa bersikap lebih aware dengan mengenali informasi dengan bijak dan memikirkan solusi konkret, tanpa berujung pada apatisme.
Mencari Solusi dan Membangun Masyarakat Masa Depan
Dan bagian penutupnya, yang bilang kalau “kita” sebagai warga, perlu buat pilihan, dan bertindak secara individu maupun kolektif. Memang ini bagian paling sulit, tapi juga yang paling menentukan arah ke mana kita akan maju di masa depan. Ini bukan tentang "mempertahankan sesuatu yang lama," tapi tentang melangkah ke depan dan bersama-sama mencari bentuk masyarakat seperti apa yang kita inginkan.
Oke deh, kurang lebih seperti itu rangkuman artikelnya. Walau rada puyeng, nggak sepenuhnya negatif sih, karena masih banyak pelajaran berharga yang bisa diambil, dan aku yakin, setelah baca tulisan ini, kamu juga bisa dapetin ide-ide baru untuk mengembangkan karya tulismu dan memahami alur politik global. Siapa tahu tulisan kita bisa kasih “pencerahan” buat para pembaca yang mungkin kebingungan seperti kita!
Oke, udah selesai. Ada yang ingin ditanyakan? Semoga konten ini bisa jadi bahan pertimbangan bagi para pembaca yang lagi ngeladenin banyak emosi dan bertanya-tanya “gimana nih harusnya?” 😉
Posting Komentar untuk "Bagaimana Menghadapi Kekecewaan Dan Bergerak Maju Setelah Kekalahan Pemilihan Umum"
Posting Komentar